Oleh: Wiji Thukul
ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
ibu memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan ibuku mengubah rasa sayur murah
jadi sedap
ibu menangis ketika aku mendapat susah
ibu menangis ketika aku bahagia
ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
ibu menangis ketika adikku keluar penjara
ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak – anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang ibu
adalah sinar kegaiban tuhan
mebangkitkan haru insan
dengan kebajikan
ibu mengenalkanku kepada tuhan
ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
ibu memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan ibuku mengubah rasa sayur murah
jadi sedap
ibu menangis ketika aku mendapat susah
ibu menangis ketika aku bahagia
ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
ibu menangis ketika adikku keluar penjara
ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak – anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang ibu
adalah sinar kegaiban tuhan
mebangkitkan haru insan
dengan kebajikan
ibu mengenalkanku kepada tuhan
Comments